Too Bad Can Be Good
Wednesday, February 25, 2009
Setelah menyelesaikan kuliah di Fak.Ekonomi Jurusan Manajemen Pemasaran, jadi gatel neh mo nulis tentang ilmu yang sedikit nyantel di otak . Yuk mulai yuk…..
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setiap perjalanan hidup manusia, takkan lepas dari yang namanya persaingan. Jangankan manusia, syetan dan malaikat saja “bersaing” untuk “memikat” Sang Pencipta. Persaingan meramaikan segala bidang kehidupan. Dalam dunia bisnis BOEING mati2an “berperang” dengan AIR BUS, ranking 1 selalu menjadi rebutan di sekolah, partai2 pun saling berebut contrengan, semua bersaing untuk menjadi yang “TER….!!”
Saya akan menyoroti fenomena yang terjadi dalam dunia hiburan tanah air. Di saat vocalis band menjadi ikon
(biasanya GANTENG), muncul The Changcuters, Kangen Band dan KerisPatih mendobrak dengan sang vocalis yang GANTENG (nya) ABIEZZZ. Melly Goeslow dengan dandanan “nyleneh” berhasil menciptakan a uniquely value ketika disandingkan dengan 3Diva, Aura Kasih maupun Dewi Sandra. Bahkan Mbah Surip dengan “ Ai lov yu full”nya gak minder masuk ke dunianya “Si Arogan” Ahmad Dhani dengan “musik berteknik tinggi” (katanya dia sendiri).
Yang paling fenomenal adalah masuknya TUKUL ARWANA ke kancah per-presenter-an nasional. Di mana di sana sudah bercokol sepasang YAHYA bersaudara dengan wawasan yang luas, Indra bekti dengan gaya ceplas-ceplosnya, Nico Siahaan dengan kepandaian olah katanya dan masih banyak lagi presenter kondang dengan latar belakang akademik yang tidak meragukan.
Sedangkan modal Tukul apa seh….?? Tampang gak usah ditanya deh, jauh dari kata “TAMPAN” alias pas-pasan atau dipas-pasin?, kumis yang aneh (baca : jelek), wawasan cethek (dangkal), bahasa inggris ajrut2an, latar belakang pendidikan yang “hanya” SMA, sempat “kecebur” ke kubangan kenek angkot, supir pribadi, sempet terjerat hutang di warung2 sekitar kontrakan, dan sampai sekarang masih (juga) kebingungan kalo sang pemandu (Laptop) koit. Nambah satu lagi : tiap ngomong MUNCRAT…!!!
Tapi dengan segala kekurangan dan “kejelekan” itulah si Tukul berhasil berkibar di puncak per-presenter-an. Dengan memanfaatkan “nilai minus” yang ada sebagai selling point, Tukul berhasil menyilap dan menyalip para “senior”. Tukul berhasil membentuk keunikan atas dirinya, tidak ada yang sama dengan TUKUL di jagad ini..!!!! Jadi yang membuat TUKUL berkibar karena dia UNIQUE atau dia berhasil menjadikan dirinya UNIQUE, membentuk segala kekurangan menjadi kelebihan dan kekuatan.
Dengan suksesnya TUKUL ini, (yang berpotensi membuat orang2 pada ngiri), kira-kira Yahya bersaudara, Nico siahaan, Indra Bekti dkk tergoda gak ya untuk “men-DOWN GRADE” diri mereka mendekati derajad kemiringan TUKUL..??? Tanya ndiri lah sama mereka….:)
So, too bad can be good kan..??? sesuatu yang terlalu buruk malah bisa menjadi baik. Jangan pernah merasa rendah karena anda “berbeda”. Setujaaa..??
* Berdasarkan hasil “diskusi” dengan Ippho “Dewo” Santosa, Sang Pakar 10 Jurus Terlarang
February 25, 2009 at 11:30 PM
Thats a life....theres too bad to be good..ada juga Too Good To be Thrue......nah kalo boleh milih....Aku milih Too Raa Soediro aja.....wakkakakakaka..........kaburrrr....as ussual
February 25, 2009 at 11:39 PM
gak lah, mereka gak akan mengoperasi wjh mereka jadi spt Tukul. kan setiap orang udah ada rizki masing2.
February 26, 2009 at 12:58 AM
wakaka tukul itu anomali ya
February 26, 2009 at 1:21 AM
Hahahaha
Walaupun aku ini pemain film, aq kok gak mau jadi tukul ya??
Hahahaha
*mimpi kaleee*
February 26, 2009 at 1:48 AM
Tukul yang beruntung
Tukul telah mengajari kita..wajah jelek bukan sebuah hambatan untuk kita berkarir dan populer
February 26, 2009 at 3:23 AM
seep bro, setuju saya. gunakan kekuranganmu sebagai kelebihanmu :D
February 26, 2009 at 3:30 AM
tadi ada undangan kalo blogger pekanbaru ngumpul di riau poss malam minggu, silaturrahmi sekalian mo bentuk komunitas katanya...
February 26, 2009 at 8:19 AM
gadis rantau hanya mampu mengamini dengan fenomena itu. faknya kayaknya emang gitu deh..
February 26, 2009 at 7:02 PM
kalo orang-orang kayak yahya bersaudara, nico siahaan itu memang cerdas, mereka ga akan menurunkan standard mereka lah... toh acara-acara yang dipegang juga berbeda dengan acara yang dipegang Tukul.
Tukul hanya pandai memanfaatkan kekurangan menjadi suatu kelebihan. itu saja.
February 27, 2009 at 7:19 AM
wah tukul....wah...dia salah satu idola aq,.......