Laper, BIrahi dan Emosi  

Saturday, May 2, 2009

Perut ajrut2an, asam lambung mulai melancarkan ancaman, menari-nari dan melompat tinggi. Sungguh penyesalan yang begitu mendalam, kenapa ku tak mampir beli makanan. Kini, bumi dihajar butiran hujan tiada henti, perut laper bertarung vs kekhawatiran terserang flu…..BABI……..

Obrak-abrik lumbung penyimpanan, seonggok indomie diam bersembunyi……Maafkan aku sobat, petualanganmu kan berakhir malam ini…..
Dendang siul basi mengiringi, langkah gontai korban perut kosong bernyanyi…..

HIdupkan kompor dengan percaya diri…..Api membara menjadi-jadi, tapi…..makin lama sakaratul maut makin mendekati…..MInyak tanah tiris…!!! Sumbu kompor tak terendam lagi…., ku tersenyum sinis….perut ku makin miris…..

Ku tatap sisa minyak tanah dengan tajam….ku bisikkan mantera ala Romi Rafael. “Kemarahanku akan membawamu memasuki alam bawah sadar….jauh semakin dalam dan semakin dalam….dan pada hitungan ke-3, birahimu makin membumbung tinggi, antar butir saling mencumbui dan menindih, hasrat berkembang biak semakin tak terkendali…..” Ku menunggu diiringi alunan nada keroncongan…tapi minyak tanah kagak bertambah kedalaman…Mantera Romi Rafael tak terbukti…..

Hampir putus asa….Namun gundah gulana dan amarah tak kunjung reda….Kalian kagak mau beranak juga..?! Yo wis tak kawin kawin silang dengan air kalian semua…!!
Jerigen terisi penuh dengan air kran, ku tuang ke liang ********** biar mereka bermesraan. KU aduk baurkan mereka biar proses pembiakan berlansung cepat. Ternyata si Minyak tanah terlalu egois, maunya selalu di atas, gak mau ganti posisi, ternyata ia tak suka gaya doggy.

Ketika ubun2 hampir melimpah dengan emosi, hampir terlambat ku menyadari….minyak tanah semakin tinggi..!! Merendam sumbu komporku ini.

Hwa..ha…ha…..Api membara lagi….INdomie…..berakhir sudah riwayatmu kini…..!!! Perut bakalan terisi, asam lambung kan gigit jari….!!!
Hwa..ha..ha…..

* Berat Jenis Air lebih tinggi dari minyak tanah, sehingga jika dicampur minyak tanah kan selalu di atas menginjak2 air. Seperti para kalangan atas, kerjaannya selalu menindas…..
Dah buang aja mereka neng ngalas……Masalah selesai dengan tuntas…..


AddThis Social Bookmark Button
Email this post

39 comments: to “ Laper, BIrahi dan Emosi

Post a Comment

Design by Amanda @ Blogger Buster