Teriris untain gerimis  

Wednesday, August 18, 2010

Derap gerimis yang semakin dekat, hingga degup jantungku tertutup oleh gemericik mereka di luar sana. Membawa sejuta duka, membenamkanku dalam kenelangsaan yang tak dapat ku mengerti. Rembesan air mata yang memaksa keluar dari pelupuk mata terpejam, menggumpalkan kepedihan kemaren sore yang belum juga hilang. Aku terpojok dalam sarang laba-laba dengan untaian air liur yang semakin pekat. Aku terjerat, terjerembab dalam ketidaktahuanku. Dalam lengket lumpur ingatan yang tak kan pernah mengering....

AddThis Social Bookmark Button
Email this post

21 comments: to “ Teriris untain gerimis

Post a Comment

Design by Amanda @ Blogger Buster