Dia selalu datang, menyempatkan mampir di gubuk sederhana ini. Berleha lesehan di emperan bersandar gedek rapuh termakan rayap, ataupun merebah di dipan pojok ruang berhias serabut laba-laba, bertahun lalu entah kapan terakhir dibersihkan.

Dia bersabar, menerima keadaan dan senantiasa menyempatkan tuk mampir, dan... menyempatkan diri tuk mampir meski tak terhiraukan. Karena sibuk?sok sibuk? Berpura2 tak ngeh? Bukan! Karena seulas senyum terhampar meski seucrit dan sekilas nyaris tak terlihat. Dia masih tetap membunyikan krat..kret...di dipan bambu itu...meski tanpa wedangan meski teh paet sekalipun! Boro2 pisang goreng ataupun sekedar karak goreng!

Dan diapun, ide dan gagasan, masih tetap sempat tuk hinggap meski sesaat....sampai kapan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®