Bendera Kuning  

Wednesday, April 1, 2009

Kemarin pagi ia masih bicara, dan ia berkata doakanlah diriku
Aku tak tau apa maksud katanya, ternyata kini ia telah tiada
……………………
Bendera kuning kreta jenazah ikut menangis bersama
Bunga kamboja tanah kuburan ingatkan aku pada asalku
……………………
Kerudung hitam ikut antarkan mayat menuju kuburan untuk disemayamkan
Kerudung hitam ikut antarkan mayat mereka menangis karena ditinggalkannya

Petikan lirik lagu “Bendera Kuning” nya Betrayer)

Kematian adalah misteri, tak tahu kapan kan menghampiri. Masih jelas terbayang, tawa candanya……. sorak tawanya sampai rembesan air mata……..kini ia telah tiada…….

Ia yang mengajariku mbolos, ia yang mengenalkanku pada PS-an,ia yang menyeretku ke dunia malam, tapi….ia juga yang mengajakku menikmati arti PERSAHABATAN.
kini, ia kembali mengajari bahwa kematian bukan untuk ditakuti, kematian bukan untuk dihindari karena tatkala Izro’il teko, awak’e dewe ra iso endo……

Yang bisa kita lakukan hanyalah mengumpulkan bekal, dalam waktu yang teramat dangkal, karena kematian adalah misteri yang tak dapat ditangkal. Kapan bendera kuning kan berkibar di halaman rumah menjadi saksi berakhirnya egoisme, patriotisme dan semua kamuflase. Mungkin nanti seribu tahun lagi (?), entah esok hari tatkala sang mentari masih malu tuk unjuk gigi, atau…….saat napas yang kita hirup saat ini belum sempat dihembuskan……

Tiada manusia tau kapan bendera kuning kan berkibar sebagai tanda pengiringan malaikat maut menjemput, namun yang pasti ia semakin dekat dan makin mendekat…….



”Lahirlah engkau dengan sambutan tawa dan matilah engkau dengan diiringi tangis……”



AddThis Social Bookmark Button
Email this post

35 comments: to “ Bendera Kuning

Post a Comment

Design by Amanda @ Blogger Buster