Panggung kampanye : arena adu kentut  

Friday, April 3, 2009

Kampanye, media obral janji para politisi. Panggung megah didirikan bak konser musik dengan sejuta penggemar bermodal amplop 25 ribuan.

“Rakyat kecil harus dikeluarkan dari lingkaran setan kemiskinan” sapa manisnya bak vokalis kangen band membuka penampilan.

“Ketertiban dan keindahan kota harus ditegakkan sesuai perda yang telah ditetapkan” mulutnya kentut dengan aroma berbeda, menanggapi penggusuran pedagang kaki lima saat masih duduk di parlemen kota. Rakyat miskin yang tak ingin hidupnya bergantung pada raskin dianggap biang Adipura melayang.
“ Pendidikan gratis, fasilitas kesehatan merakyat, sembako terjangkau, penggangguran ditiadakan dengan ribuan lowongan pekerjaan” kentut aroma babi beraksi.

Berpangku tangan, tidur2an (atau tidur beneran?), ikut kompetisi ngiler terseksi, nitip absen ambil gaji, sibuk ngelap kentut yang belepotan, tepuk tangan melihat SPP yang ganti warna tak terlunasi, pasien terlantar karena tak mampu bayar administrasi dan parade pencari kerja tertunduk lesu menatap plakat TIDAK ADA LOWONGAN.

Rakyat GERAM.....!!!

………….. lihat muka dengarkan kataku
Dimana janji yang telah kau ucap…………..
…………………………………………………………………………….
Jangan menghindar sembunyi di balik dinding
Aroma busuk takkan pernah tertutupi
Dengarkan ini sebelum murka berontak
Takkan kukejar kalau sudah kau tepati
Karena aku juga manusia…….!!


(Comotan lirik lagu Betrayer, musik cadas Indonesia penuh makna)




AddThis Social Bookmark Button
Email this post

37 comments: to “ Panggung kampanye : arena adu kentut

Post a Comment

Design by Amanda @ Blogger Buster