Penonton Happy Ending  

Monday, April 14, 2014

"Sing ngegolke dikeploki, sing kegolan disoraki".

Aku adalah penikmat sepakbola yang selalu happy ending. Kenapa? karena aku  tidak punya fantisme terhadap suatu klub. Menonton pertandingan sekedar untuk menikmati trik2 gocek bola, akurasi umpan, kerasnya tendangan dan tentu saja GOL yang terjadi. Mau siapa yang melakukan, no problemo. Ikut bersorak dan bersorai! 

Dan akhir2 ini, aku sudah tak perlu memaksakan diri untuk rebutan remote TV demi pertandingan Big Match, karena aku sudah bisa menikmati pertandingan via  time line twitter yang riuh setiap kali tim2 besar di sana bertanding. Psywar sebelum bertanding bukan hanya milik pelatih dan pemain, namun sudah merambah ke fans2 yang menurutku kurang gawean. Lini masa menjadi arena para komentator2 kacangan untuk unjuk kebodohan. Dan bagiku, itu sangat menyenangkan! Hingga akhirnya satu kubu mlipir minggir, menghilang karena memaki wasit tak mengubah hasil akhir.

=========

Pun demikian dengan fans2 parpol yang kemarin bertarung dalam PILEG. Bersliweran di TL untuk unjuk kepekok'an. Saling hujat saling maki. Saling umbar data, ntah soheh atau tidak itu urusan belakangan, sing penting ada bahan untuk misuhi liyan. Dan sebagai penonton, aku menikmati! Wong aku tahu mereka-mereka di keseharian seperti apa kok, ibarat bajing macak sufi. Tapi aku kadang terpancing pekok dan ikut menanggapi.

Sampai seorang kawan mengingatkan :





AddThis Social Bookmark Button
Email this post

19 comments: to “ Penonton Happy Ending

Post a Comment

Design by Amanda @ Blogger Buster